GENETIKA
VIRUS
MAKALAH
|
Disusun oleh :
Alawi faturohmi 2404111003
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GARUT
2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Genetika Virus”, makalah ini kami
susun dari berbagai sumber, seperti buku dan internet yang kami padukan dengan
hasil pemikiran kami, makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah “Biologi
sel”.
Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangannya, hal ini disebabkan
keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Akhirnya Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Garut,
Desember 2011
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu genetika mendefinisikan dan menganalisis
keturunan (heredity/hereditas) atau konstansi dan perubahan pengaturan dari
berbagai fungsi fisiologis yang membentuk karakter organisme. Unit keturunan
disebut gen,adalah suatu segmen DNA yang nukleotidanya membawa informasi
karakter biokimia atau fisiologis tertentu. Pendekatan tradisional pada
genetika telah mengidentifikasikan gen sebagai dasar kontribusi karakter
fenotip atau karakte dari keseluruhan stuktural dan fisiologis dari suatu sel
atau organisme, karakter fenotip seperti warna mata pada manusia atau
resistensi terhadap antibiotik pada bakteri, pada umumnya di amati pada tingkat
organisme. Dasar kimia untuk variasi daam fenotip, atau perubahan urutan DNA
dalam suatu gen atau dalam organisasi gen.(Jawets, 2001) dalam Huzaifah.
Penelaahan tentang
genetika pertama kali dilakukan oleh seorang ahli botani bangsa Austria, Gregor
Mendel pada tanaman kacang polongnya. Pada tahun 1860-an ia menyilangkan
galur-galur kacang polong dan mempelajari akibat-akibatnya. Hasilnya antara
lain terjadi perubahan-perubahan pada warna,bentuk, ukuran, dan siat-sifat lain
dari kacang polong tersebut.penelitian inilah ia mengembangkan hukum-hukum dasar
kebakaan. Hukum kebakaan berlaku umum bagi semua bentuk kehidupan. Hukum-hukum
mendel berlaku manusia dan juga organisme percobaan dahulu amat populer dalam
genetika, yakni lalat buah Drosophila. Namun sekarang,
percobaan-percobaan ilmu kebakaan dengan menggunakan bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini di pilih karena paling mudah di pelajari pada taraf
molekuler sehingga merupakan organisme pilihan bagi banyak ahli genetika. Hal
ini membantu perkembangan bidang genetika mikroba. Jasad renik yang di pelajari
dalam bidang genetika mikroba meliputi bakteri, khamir, kapang, dan virus
(Huzaifah).
Biologi molekuler lahir di laboratorium
ketika para ahli mikrobiologi sedang mempelajari virus-virus dan
bakteri-bakteri. Ahli mikrobiologi telah mengumpulkan sebagian besar
bukti-bukti yang menyatakan bahwa gen terbentuk dari DNA, dan mereka telah
mempelajari langkah-langkah penting dalam replikasi, trankripsi, dan translasi
DNA, yang merupakan tiga proses utama di dalam aliran informasi genetik. Virus
dan bakteri adalah sistem biologis yang paling sederhanamodel mikroba di mana
para saintis menemukan mekanisme-mekanisme molekuler yangfundamental dari
kehidupan, dalam bentuk-bentuk yang paling dasar dan paling mudah dipelajari
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
· Apa yang dimaksud dengan virus.
· Apa sajakah penggolongan
virus
· Apa saja komponen yang menyusun genetika dari
virus.
· Bagaimana Virus berkembang biak
· Bagaimana Virus menginfeksi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Virus
Para peneliti
menemukan virus ketika mempelajari penyakit tanaman, para ahli mikrobiologi
sebenarnya telah dapat mendeteksi virus secara tidak langsung jauh sebelum
mereka benar-benar dapat melihatnya. Cerita bagaimana virus ditemukan dimulai
pada tahun 1883 oleh Adolf Mayer, seorang saintis Jerman yang sedang mencari
penyebab penyakit mosaik pada tembakau.
Virus merupakan
genom yang terbungkus di dalam suatu lapisan pelindung, Virus terkecil memiliki
diameter hanya 20 nmlebih kecil dari ribosom. Jutaan virus dapat dengan mudah
menempati kepala jarum. Bahkan virus yang paling besar sekalipun sukar dilihat
dengan mikroskop cahaya. Penemuan Stanley bahwa beberapa virus dapat
dikristalkan merupakan berita yang menggairahkah sekaligus membingungkan. Sel
yang paling sederhana sekalipun tidak dapat beragregasi menjadi kristal yang
teratur. Virus bukan merupakan sel, karena hanya terdiri dari nukleus saja,
Virus merupakan penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus di
dalam lapisan pelindung dan, di beberapa kasus, di dalam selubung membran.
B.
Komponen Penyusun Virus
· Genom Virus
Kita biasanya
membayangkan bahwa gen terbuat dari DNA untaigandaheliks ganda yang
konvensionaltetapi virus seringkali melanggar anggapan ini. Virus terdiri dari
Genom (kumpulan gen) mungkin terdiri dari DNA untai-ganda, DNA untai
tunggal, RNA untai-ganda, atau RNA untai-tunggal, tergantung tipe virusnya.
Suatu virus bisa disebut sebagai virus DNA atau virus RNA, tergantung dari asam
nukleat yang mennyusun genomnya. Pada masing-masing kasus, genomnya biasanya
tersusun menjadi molekul asam nukleat linear tunggal atau sirkuler, Virus
yang terkecil hanya memiliki 4 gen, sedangkan yang besar memiliki beberapa
ratus.
· Kapsid dan Selubung
Kulit protein yang
menyelubungi genom virus disebut Kapsid, Tergantung dari tipe virusnya, kapsid
dapat berbentuk batang (lebih tepatnya heliks), polihedral, atau bentuk yang
lebih kompleks. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut
kapsomer, tetapi jumlah jenis proteinnya biasanya sedikit. Virus mosaik
tembakau, misalnya, memiliki kapsid batang yang kaku, yang terbuat lebih dari
seribu molekul tetapi dari satu jenis protein saja (gambar 2.1a). Adenovirus,
yang menginfeksi saluran pernapasan hewan, memiliki 252 molekul protein identik
yang tersusun menjadi kapsid polihedral dengan 20 faset segitiga—suatu
ikosahedron (gambar 2.1b).

Gambar 2.1
Struktur Virus
Sumber Gambar unduhan google
Virus terdiri dari
asam nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus di dalam suatu lapisan protein
(kapsid) dan kadangkala masih terbungkus lagi di dalam suatu selubung membran.
Masing-masing subunit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Walaupun
virus memiliki berbagai ukuran dan bentuk, mereka memiliki motif struktural
yang sama, sebagian besar termasuk dalam keempat contoh yang diperlihatkan di
sini. (a) Virus mosaik tembakau memiliki kapsid heliks dengan bentuk
keseluruhan seperti batang yang kaku. (b) Adenovirus memiliki kapsid polihedral
dengan tanduk glikoprotein nada setiap puncak (c) Virus influenza memiliki
selubung luar yang dihiasi oleh tanduk glikoprotein. Genomnya terdiri dari
delapan molekul RNA, masing-masing terbungkusdi dalam sebuah kapsid heliks. (d)
Faga adalah virus yang menginfeksi bakteri. Faga T-genap, seperti T4, memiliki
sebuah kapsid yang kompleks, yang tersusun dari sebuah kepala polihedral dan
sebuah perlengkapan ekor. DNA disimpan di kepala, dan bagian ekor berfungsi
dalam penginjeksian DNA ini ke dalam bakteri
C.
Penggolongan Virus
Penggolongan Virus berdasarkan tipe
Asam Nukleat yaitu :
Kelas*
|
Contoh
penyakit
|
· Pavovavirus
· Adenovirus
· Herpesvirus
· Poxvirus
|
· Papiloma
(kutil manusia, kanker serviks); polioma (tumor pada hewan lertentu)
· Penyakit
saluran pernapasan; beberapa menyebabkan tumor pada hewan-hewan tertentu
· Herpes
simpleks I (luka di sekeliling mulut); herpes simpleks II (perlukaan
genital); varicella zoster (cacar air (chicken pox), ruam); virus
Epstein-Barr (mononukleosis, Hmfoma Burkitt)
· Cacar
(smallpox); vaccinia; cacar sapi (cov/pox)
|
II.
ssDNA (parvovirus)
|
· Roseola;
sebagian besar parvovirus harus mclakukan infeksi bersama-sama dengan
adenovirus agar bisa tumbuh
|
III.
dsRNA (reovirus)
|
· Diare;
penyakit saluran pernapasan yang ringan
|
IV.
ssRNA yang dapat berfungsi sebagai Mrna
· Picomavirus
· Togavirus
|
· Poliovirus:
rhinovirus (pilek biasa); virus enterik (usus)
· Virus
rubella; virus demam kuning; virus ensefalitis
|
V.
ssRNA yang berfungsi sebagai cetakan untuk mRNA
· Rhabdovirus
· Paramyxovirus
· Orthomyxovirus
|
· Rabies
· Campak
· Virus
Influenza
|
VI.
ssRNA yang berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis DNA (retrovirus)
|
· Virus
tumor RNA (mis: virus leukimia); HIV (virus AIDS)
|
*) Subkelas dari masing-masing kelas terutama berbeda
dalam hal struktur kapsid dan ada tidakaknya salubung membran
**) ds = double-standed
(untai-ganda. ss = single standed (untai-tunggal)
D.
Cara Virus Berkembang Biak
Virus merupakan
parasit intraseluler obligat; mereka hanya dapat bereproduksi di dalam sel
inang. Virus yang terisolasi tidak dapat bereproduksi—atau melakukan hal-hal
lainnya yang ber-hubungan dengan itu, kecuali menginfeksi sel inang yang cocok.
Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki
ribosom atau peralatan lainnya untuk membuat proteinnya sendiri. Oleh karena
itu, virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi sckumpulan gen yang berpindah-pindah
dari satu sel inang ke sel inang lainnya.
Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi dan memparasiti beberapa jenis
sel inang tertentu. Jenis-jenis inang yang dapat diinfeksi dan diparasiti oleh virus ini disebut kisaran
inang. Penentuan inang ini bergantung pada evolusi sistem pengenalan yang dilakukan
oleh virus tersebut. Virus mengidentifikasi
sel inangnya dengan menggunakan kesesuaian lock-and-key atau lubang-dan-kunci" ancara protein di
bagian luar virus itu dengan molekul-molekul reseptor spesifik pada permukaan
sel. (Kemung-kinan reseptor muncul pertama kali karena ia menjalankan fungsi
yang bermanfaat bagi organisme tersebut.) Beberapa virus memiliki kisaran inang
yang cukup luas sehingga dapat melingkupi beberapa spesies.

Gambar
2.3 Siklus Reproduksi Virus
Sumber Gambar unduhan google
Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang menggunakan
peralatan dari sel inangnya untuk bereproduksi. Dalam siklus virus yang paling
sederhana (di antara semua siklus virus) ini, parasitnya adalah virus DNA
dengan kapsid yang lerdiri dari satu jens protein. 1) Setelah memasuki sel, DNA
virus menggunakan nukleotida dari enzim inangnya untuk mereplikasi dirinya
sendiri. 2) Virus menggunakan materi inang dan peralatan lainnya untuk
memproduksi protein kapsidnya 3) DNA virus dan protein kapsid kemudian tersusun
membentuk partikel virus baru, yang meninggalkan sel tersebut
Untuk mereplikasi genomnya, virus RNA harus menggunakan
polimerase khusus yang dikode oleh virus, yaitu polimerase yang menggunakan RNA
sebagai cetakan. (Biasanya sel tidak memiliki enzim untuk menjalankan proses
tersebut.)
Adapun tipe genom virusnya, parasit tersebut mengalihkan
sumberdaya inangnya untuk produksi yang dilakukan oleh virus. Inang tersebut
menyediakan nukleotida-nukleotida untuk mensintesis asam nukleat. Inang ini
juga menyediakan enzim, ribosom, tRNA, asam amino, ATP dan komponen lainnya
yang dibutuhkan untuk membuat protein virus yang diarahkan oleh mRNA yang
ditranskripsi dari gen-gen virus.
Setelah molekul asam nukleat dan kapsomer virus diproduksi,
proses penyusunan molekul dan kapsomer ini menjadi virus baru sering kali
merupakan proses yang spontan, proses penyusunan sendiri.
Tipe siklus reproduktif virus yang paling sederhana selesai
ketika ratusan atau ribuan virus muncul dari sel inang yang terinfeksi. Sel
inang sering kali hancur pada proses ini. Sebenarnya beberapa gejala infeksi
virus pada manusia, seperti pilek dan influenza, adalah hasil dari kerusakan
dan kematian seluler serta merupakan hasil dari respons tubuh terhadap
penghancuran ini. Progeni virus yang keluar dari sel memiliki potensi untuk menginfeksi
sel-sel sekitarnya, dan menyebarluaskan infeksi virus.

Gambar
2.4 Contoh siklus reproduksi pada Faga T4
Sumber Gambar unduhan google
E.
Cara Virus
menginfeksi inangnya
Infeksi virus dimulai ketika genom dari virus mulai memasuki
suatu sel inang (gambar 2.3). Mekanisme yang digunakan asam nukleat ini untuk
masuk ke dalam sel berbeda-beda, tergantung tipe virusnya. Misalnya, faga
T-genap menggunakan ekornya yang rumit untuk menginjeksikan DNA ke dalam
bakteri (gambar 2.2). Begitu berada di dalam, genom virus tersebut dapat
memerintah inangnya, memprogram-ulang sel tersebut untuk membuat salinan asam
nukleat virus itu dan menghasilkan protein virus. Kebanyakan virus DNA
menggunakan DNA polimerase dari sel inang untuk mensintesis genom-genom baru
yang cetakannya berasal dari DNA virus.

Gambar
2.5 Contoh siklus reproduksi pada Faga T4
Sumber Gambar unduhan google
Virus
yang diperlihatkan di atas memiliki genom RNA untai tunggal
1.
Glikoprotein yang menonjol keluar dari selubung virus dapat mengenali
dan kemudian mengikatkan diri pada motekul-molekul (tidak diperlihatkan)
reseptor yang spesifik pada permukaan sel inang.
2.
Selubung virus bergabung dengan membran plasma sel tersebut, serta
kapsid dan genom virus masuk ke dalam sel.
3.
Enzim seluler memisahkan kapsid.
4.
Genom virus berfungsi sebagai cetakan untuk membuat untai RNA
komplementer (panah berkelok di bawah cetakan), yang memiliki dua fungsi:
5.
Berfungsi sebagai cetakan untuk membuat salinan baru dari RNA genom, dan
6.
Berfungsi sebagai mRNA, mRNA ini ditranslasi menjadi protein kapsid dan
glikoprotein untuk selubung virus. Retikulum endoplasmik (RE) sel mensintesis
glikoprotein.
7.
Vesikula mengangkut glikoprotein ke membran plasma dari sel tersebut
8.
Kapsid disusun di sekeliling setiap molekul genom virus.
9.
Virus bertunas dari sel. Selubungnya, bertahtakan glikoprotein virus,
berasal dari membran plasma sel tersebut.
Daftar isi
Kata
pengantar......................................................................................... 1
BAB
I
Pendahuluan
.......................................................................................... 2
a. Latar
Belakang...................................................................................... 2
b. Rumusan
Maslah.................................................................................. 3
BAB
II
Pembahasan
.............................................................................................. 4
a. Definisi
Virus......................................................................................... 4
b. Komponen
penyusun virus
................................................................. 4
- Genom virus
- Kapsid dan Selubung
c. Penggolongan
Virus.............................................................................. 6
d. Cara Virus
Berkembang
biak.............................................................. 7
e. Cara Virus menginfeksi
Inangnya...................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................... 12
daftar pustaka
http///www.wikipedia.com . 2011 ; Genetika virus
http///www.google-gambar.com . 2011
;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar